-- Catatan Hati 07 --

"Tidak Ada yang Terlalu Cepat 
dan Tidak Ada yang Datang Terlambat"
Pertemuan adalah suatu kesempatan yang Tuhan berikan kepada setiap manusia untuk saling berjumpa. 
Tak perlu dipertanyakan alasan mengapa seseorang dipertemukan dengan yang lain...

Untuk apa?
Kenapa dia?
Kenapa bukan dia?
Kenapa sekarang?
Kenapa tidak sejak dulu?
Kenapa begitu cepat?
Kenapa begitu lambat?

Hm.. sudah saya bilang sebelumnya, tidak perlu dipertanyakan alasan mengapa Tuhan mempertemukan seseorang dengan yang lain...

Sebagai hamba, seringkali manusia (saya) hanya bisa mengeluh, seakan-akan apa yang terjadi pada dirinya tidaklah berguna untuknya, merasa segala sesuatunya tidak tepat pada waktunya (read: menurut presepsi seorang hamba). 
Padahal dibalik pertemuan selalu ada pelajaran, entah itu pelajaran baik, ataupun pelajaran menghadapi hal yang kurang baik. 

Hal seperti ini biasa terjadi pada manusia yang hobby mengeluh dan kurang sekali dalam bersyukur. Ia meganggap segala sesuatu yang Tuhan berikan tidaklah sesuai dengan kehendaknya.

Hmm... 
Hal yang harus diingat adalah, tidak ada kebaikan yang datang tanpa kuasa Tuhan...
pun sebaliknya tidak akan pernah ada suatu keburukan melainkan hal tersebut atas izin Tuhan...

Sebenarnya hal yang menurut manusia kurang baik, bisa jadi justru merupakan hal baik dalam pandangan Tuhan...
Sebalikya hal yang manusia anggap sebagai hal yang baik, bisa jadi justru mengundang mudhorot bagi dirinya...

Jadi, pada dasarnya manusia hanya bisa berasumsi dan berargumen mengenai apakah segala hal yang dihadapinya baik atau kurang baik. 
Bila tidak dikembalikan kepada Tuhan, maka semua hanyalah bualan semu tanpa dasar. sehingga mengundang prasangka buruk (Su'udzon) kepada Allah, Na'udzubillah....

 
Gambar : http://adamjinanar.blogspot.co.id


Tuhan mengizinkan aku untuk bertemu dengan dirimu, ini adalah kesempatan yang sangat berharga 
karena orang lain lain belum tentu medapat kesempatan yang sama dengan apa yang aku rasakan saat ini.

Semua berawal dari suatu ketidaksengajaan, 
kala itu aku belum mengenalmu, 
kala itu aku belum tahu siapa dirimu, 
kala itu aku belum mengerti apa akan seperti apa setelah pertemuan itu. 

Namun, hal yang pasti pada saat itu, dirimu mempunyai hal yang membuatku tertarik akan dirimu dan membuatku ingin mengenalmu lebih dari sebelumnya...

Dengan pertemuan yang tanpa rencana dan tanpa diduga, 
berlanjut dengan komunikasi yang sekedarnya tanpa ada tambahan rasa. 

Hingga waktu pun berlalu .....

Entah ada angin apa,
tanpa alasan dan tanpa ada tanda-tanda 
hingga akhirnya pertemuan yang berawal dari ketidaksengajaan 
memunculkan rasa ingin mengenal lebih jauh, ingin berkata lebih, ingin berbincang lagi...
Kala itu, 
dengan adanya satu dua alasan tertentu, 
membuat ku merasa pasrah dan memilih untuk mundur secara teratur, 
bukan karena apa, melainkan karena diriku merasa belum siap dan belum pantas untuk itu.

Hari berganti hari, 
minggu berganti minggu, 
bulan berganti bulan, 
hingga tahun pun berganti tahun.... 

Setelah sekitar 2 tahun mengalah dengan keadaan. 
Asa pun tumbuh lagi berkat kejadian yang lagi-lagi tak terduga.... 
harapan baru, do’a baru, rasa baru... 

Kali ini harapanku adalah bisa mengenal dirimu lebih jauh daripada sebelumnya...
Rasa canggung yang dulu kini berubah setelah aku mulai mengenalmu.
Meskipun bukan hal mudah untuk berharap lebih jauh, 
Namun kini fokusku adalah bisa mengenalmu lebih jauh daripada sebelumnya. 
Selebihnya biar kuasa Tuhan yang berlaku...
Sempat aku merasa bahwa semua ini datang terlambat,
“kenapa nggak dari dulu-dulu seperti ini” dalam benakku. 
Namun akal sehatku mengatakan 
“dulu aku belum siap dan masih terlalu angkuh untuk bisa mengenalmu lebih jauh”. 

Aku pun membenarkan argumen itu, 
kala itu aku adalah pribadi yang masih begitu angkuh, acuh dan egois...

Setelah aku pikir, 
bisa jadi hal tersebut adalah jawaban mengapa Tuhan mempertemukan ku dengan mu diwaktu saat ini, 
hal ini adalah seperti kesempatan kedua bagiku. 

Dan jawaban atas semua ini adalah, 
“berubahlah menjadi lebih baik dahulu, selebihnya biarkan aturan Tuhan yang berlaku”. 

Bukan hanya isapan jempol, hal ini memanglah nyata terjadi. 
Ketika aku memutuskan untuk berusaha menjadi lebih baik (insyaAllah), 
kesempatan yang sepertinya mustahil terulang untuk mengenalmu lebih dari sebelumnya, kini justru hadir lagi. 

Alhamdulillah,
kuasa Tuhan tidak bisa ditandingi dengan apapun, 
KUN FAYAKUN, ketika Tuhan berkehendak, maka apapun yang dikehendaki adalah nyata, 
“jadilah, maka terjadilah”.

Ketika akal manusia mengatakan “mustahil”, sejatinya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, 
segala hal adalah tidak ada yang mustahil bagi Tuhan... MasyaAllah...

Andai Tuhan mengenalkanmu denganku dikala aku masih seperti dulu, 
bisa jadi aku tidak akan berubah menjadi lebih baik, 
karena masa itu aku masih belum dewasa, belum berpikir matang, masih sangat angkuh, acuh, dan egois. 

Yaa Allah, inikah rencana-MU yang sebenarnya ingin kau tunjukkan padaku bahwa ENGKAU akan memberi kebaikan untuk suatu kebaikan....

Dan.. saat ini, 
ketika Tuhan mengizinkan aku mengenalmu (lagi), 
artinya Tuhan memberiku kesempatan kedua yang harus aku manfaatkan sebaik-baiknya. 
Dan waktu nya pun sangat pas, tidak ada alasan terlalu cepat, pun tak ada pula alasan terlalu lambat...

Bisa jadi memang inilah rencana Tuhan yang sesugguhnya, 
perlu perubahan ke arah yang lebih baik untuk mendapatkan kebaikan, 
perlu adanya proses pendewasaan untuk memperoleh yanh lebih baik, 
serta perlu kesabaran untuk memperoleh yang terbaik...

Kau yang ku semogakan dalam do’a ku atas izin Allah... InsyaAllah

-Hd's-
#Usaha Sampai Waktu Akhir

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.